Selasa, 17 April 2012

sebab lampu pijar menyala

Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya.[1] Kaca yang menyelubungi filamen panas
tersebut menghalangi udara untuk
berhubungan dengannya sehingga
filamen tidak akan langsung rusak akibat teroksidasi.[2] Lampu pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentuk[3] dan tersedia untuk tegangan (voltase) kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 volt[4] hingga 300 volt.[5] Energi listrik yang diperlukan lampu pijar untuk menghasilkan cahaya yang terang
lebih besar dibandingkan dengan sumber
cahaya buatan lainnya seperti lampu pendar dan diode cahaya, maka secara bertahap pada beberapa negara peredaran lampu pijar mulai dibatasi.[6][7] Di samping memanfaatkan cahaya yang
dihasilkan, beberapa penggunaan lampu
pijar lebih memanfaatkan panas yang
dihasilkan, contohnya adalah pemanas kandang ayam, [8] dan pemanas inframerah dalam proses pemanasan di bidang industri. Sejarah Pengembangan lampu pijar sudah dimulai pada awal abad XIX.[2][9][10][11] Sejarah lampu pijar dapat dikatakan telah dimulai
dengan ditemukannya tumpukan volta oleh Alessandro Volta.[10] Pada tahun 1802, Sir Humphry Davy menunjukkan bahwa arus listrik dapat memanaskan seuntai logam tipis hingga menyala putih[2] . Lalu, pada tahun 1820, Warren De la Rue merancang sebuah lampu dengan
cara menempatkan sebuah kumparan logam mulia platina di dalam sebuah tabung lalu mengalirkan arus listrik melaluinya.[9] Hanya saja, harga logam platina yang sangat tinggi menghalangi
pendayagunaan penemuan ini lebih lanjut. [9][11] Elemen karbon juga sempat digunakan, namun karbon dengan cepat
dapat teroksidasi di udara; oleh karena itu,
jawabannya adalah dengan menempatkan elemen dalam vakum.[2] Pada tahun 1870-an, seorang penemu bernamaThomas Alva Edison dari Menlo Park, negara bagian New Jersey, Amerika Serikat, mulai ikut serta dalam usaha merancang lampu pijar.[2][9] Dengan menggunakan elemen platina, Edison
mendapatkan paten pertamanya pada bulan April 1879.[2] Rancangan ini relatif tidak praktis namun Edison tetap berusaha
mencari elemen lain yang dapat
dipanaskan secara ekonomis dan efisien. [2] Pada tahun yang sama, Sir Joseph Wilson Swan juga menciptakan lampu pijar yang dapat bertahan selama 13,5 jam.[11] Sebagian besar filamen lampu pijar yang
diciptakan pada saat itu putus dalam waktu
yang sangat singkat sehingga tidak berarti secara komersial.[2] Untuk menyelesaikan masalah ini, Edison kembali mencoba
menggunakan untaian karbon yang
ditempatkan dalam bola lampu hampa
udara hingga pada tanggal 19 Oktober 1879 dia berhasil menyalakan lampu yang mampu bertahan selama 40 jam.[2] Konstruksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar