Secara fisik, lampu sein terlihat
kecil, terutama jika dibandingkan dengan besarnya bodi mobil. Meski
hanya mampu memancarkan cahaya, peranannya sangat penting. Selain
sebagai penunjuk arah, juga buat keselamatan pengguna maupun yang
lainnya.
Untuk itu,
seperti halnya perangkat lain, lampu sein pun harus dijaga dan dirawat.
Anda tentu tahu bahwa merawat jauh lebih baik daripada memperbaiki,
minimal akan membantu menekan biaya. Bahkan, kalau perlu, tidak ada
pengeluaran.Namun bagaimana bila sudah
telanjur terjadi gejala tidak normal pada lampu sein tersebut? Sebelum
membawa ke bengkel, ada baiknya Anda mencoba tip di bawah ini untuk
memperbaikinya.
Pernahkah
Anda disulitkan oleh lampu sein yang bekerja tidak normal? Sebut saja
misalnya pancaran cahaya yang dikeluarkan lampu sein sebelah kiri
dengan kanan tidak seirama. Padahal lampu bohlam tidak ada yang putus.
Sebenarnya
prinsip kelistrikan mobil untuk lampu sein menggunakan keseimbangan
arus. Sehingga jika ada beban atau lampu tidak mengambil arus sesuai
dengan batasan relay maka arus yang mengalir ke indikator lebih besar.
Agar
tidak terjadi hal tersebut di atas, langkah pertama adalah menyamakan
beban lampu sein kiri dan kanan. Lampu bohlam harus disamakan besar
watt-nya.
Apabila
sudah sama semua watt lampu bohlamnya, lanjutkan dengan mencek kabel
konektor ke lampu atau ke indikator lampu. Kemungkinan ada yang putus
sehingga arus tidak sampai atau berkurang ke beban. Bahkan mungkin
tersambung ke beban lain.
Langkah
ketiga, apabila sein tidak seirama kedipnya antara sein kiri dan kanan
bisa dikarenakan adanya lampu bohlam yang putus di salah satu sisi.
Biasanya bila lampu bohlam putus, kedip sein di sisi yang searah
menjadi lebih cepat.
Selanjutnya,
apabila semua hal tersebut sudah dilakukan dan ternyata kerusakan
belum bisa diatasi, atau lampu bohlam tidak ada yang putus, cobalah cek
kabel massanya. Bisa juga ditambahkan ataupun diganti kabel massa
tersebut.
"Semoga Bermanfaat"
riting ku yo mati piye?
BalasHapus